📚Judul : Misteri Kematian POE (Menguak Teka-Teki di Balik Kematian Sastrawan Amerika Edgar Allan Poe (1809-1849)).
📚 Penulis : Matthew Pearl.
📚 Penerbit : Q-Press, Juli 2007.
📚 Jml Hal : 796
📚 Penerjemah : M.H. Lubis.
📚 Penyunting : M.S. Nasrulloh.
.
📚Sinopsis
"Baltimore, 1849. Jasad Edgar Allan Poe, salah seorang sastrawan besar Amerika, telah dimakamkan tanpa nisan. Publik, pers, dan bahkan keluarga serta sahabat-sahabatnya sendiri menerima kesimpulan bahwa Poe adalah seorang pengarang kelas-dua yang menemui ajalnya dalam keadaan hina dan nista sebagai pemabuk. Dan setiap orang tampak meyakini hal ini, kecuali seorang pengacara muda di Baltimore bernama Quentin Clark-seorang pengagum berat Poe yang mempertaruhkan karier dan reputasinya sendiri demi menyelamatkan nama baik Poe.
.
Ketika Quentin tengah mengusut dan menyelidiki teka-teki seputar kematian Poe, ia menemukan bahwa hari-hari terakhir sang sastrawan ini sarat dengan berbagai pertanyaan tak terjawab yang diabaikan oleh polisi. Tepat ketika kematian Poe tampak seperti ditakdirkan menjadi sebuah misteri, terlintas inspirasi dalam benak Quentin-dalam bentuk cerita-cerita karangan Poe sendiri. Quentin, sang pengacara muda ini, pun menyadari bahwa ia harus menemukan seorang yang mampu memecahkan kasus aneh kematian Poe: seorang yang benar-benar ada dalam kehidupan nyata dan menggambarkan sosok pahlawan dan karakter detektif brilian rekaan Poe dalam cerita-cerita karangannya sendiri. C. Auguste Dupin."
.
📚Review
Buku tebal ini menarik perhatian saya karena latar belakang ceritanya dimulai pada tahun 1849. Saya suka cerita yang bersetting masa lalu, kuno, bersejarah. Apalagi diangkat dari peristiwa yang benar-benar terjadi. Namun sebelum membacanya kita perlu tahu dulu siapa Edgar Allan Poe? Dan bagaimana kiprahnya di dunia penulisan?
.
Edgar Allah Poe lahir di Boston, Massachusetts, AS, 19-01-1809.
Meninggal di Baltimore, Maryland, AS, 07-10-1849.
Ia adalah seorang cerpenis, kritikus, penyair, dan perintis karya fiksi detektif dan kriminal.
Cerita-cerita karangannya tidak pernah berakhir bahagia.
Kehidupan pribadinya sendiri pun penuh kontroversi. Ia dikenal sebagai pribadi yang bermasalah sejak remaja karena judi dan alkohol. Ia pun menjadi lebih misterius sejak istrinya meninggal.
.
Penulis mampu memberikan detail tentang kematian Poe berdasar riset atas berbagai sumber termasuk arsip-arsip yang tersimpan di enam negara bagian. Detail ini pun dapat kita baca di akhir buku.
Namun saya lebih tertarik pada petualangan Quentin Clark dalam memperjuangkan kebenaran yang ia yakini.
.
Petualangannya di Perancis untuk menemukan tokoh jenius asli yang menjadi inspirasi dalam cerita-cerita Poe sangat menarik diikuti.
Menarik pula ketika penulis menyertakan peristiwa politik yang terjadi di Perancis pada masa itu. Dimana kepemimpinan Louis Napoleon-anak dari Napoleon Bonaparte penuh gejolak dan rawan revolusi.
Gejolak politik di Perancis pun dipadukan dengan apik dalam petualangan Quentin.
.
Kejadian-kejadian mendebarkan pun masih mengikutinya setelah ia kembali ke Amerika. Menyentuh perasaan ketika ia membebaskan seorang budak negro, dan di kemudian hari mantan budak negro yang lain ganti menyelamatkan hidupnya.
.
Kisah tentang perbudakan pun disinggung penulis dalam buku ini. Orang-orang negro secara tidak manusiawi dipisahkan dari keluarganya dan diperdagangkan. Mereka dikurung dalam kandang sebelum mendapatkan tuannya.
Baca https://mediabacaan.blogspot.co.id/…/perbudakan-di-amerika.…
.
Emosi kita akan terpancing ketika Quentin berada pada titik nol hidupnya. Perjuangannya mencari keadilan untuk Poe yang melelahkan sempat ia sesali. Ia nyaris kehilangan perusahaannya, saudara, tunangan, rumah masa kecilnya, bahkan kewarasannya. Kita akan semakin penasaran bagaimana akhir perjalanan Quentin. Apakah happy ending? Atau sad ending seperti cerita-cerita karangan idolanya-Edgar Allan Poe?
.
Namun kita harus bersabar membaca buku ini. Alurnya lumayan lambat di beberapa bagian misalnya tentang Auguste Duponte-tokoh jenius yang membantu Quentin memecahkan misteri kematian Poe. Membuat saya gemes, ih ini sebenarnya bagaimana? Kok tidak segera menuturkan analisanya?
.
Satu lagi yang perlu dikritik di buku ini. Yaitu banyaknya kesalahan pengetikan kata yang membuat saya sedikit tidak nyaman dan sangat disayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar