Jumat, 21 Juli 2017

Review Buku : Misteri Kematian POE




📚Judul : Misteri Kematian POE (Menguak Teka-Teki di Balik Kematian Sastrawan Amerika Edgar Allan Poe (1809-1849)).
📚 Penulis : Matthew Pearl.
📚 Penerbit : Q-Press, Juli 2007.
📚 Jml Hal : 796
📚 Penerjemah : M.H. Lubis.
📚 Penyunting : M.S. Nasrulloh.
.
📚Sinopsis
"Baltimore, 1849. Jasad Edgar Allan Poe, salah seorang sastrawan besar Amerika, telah dimakamkan tanpa nisan. Publik, pers, dan bahkan keluarga serta sahabat-sahabatnya sendiri menerima kesimpulan bahwa Poe adalah seorang pengarang kelas-dua yang menemui ajalnya dalam keadaan hina dan nista sebagai pemabuk. Dan setiap orang tampak meyakini hal ini, kecuali seorang pengacara muda di Baltimore bernama Quentin Clark-seorang pengagum berat Poe yang mempertaruhkan karier dan reputasinya sendiri demi menyelamatkan nama baik Poe.
.
Ketika Quentin tengah mengusut dan menyelidiki teka-teki seputar kematian Poe, ia menemukan bahwa hari-hari terakhir sang sastrawan ini sarat dengan berbagai pertanyaan tak terjawab yang diabaikan oleh polisi. Tepat ketika kematian Poe tampak seperti ditakdirkan menjadi sebuah misteri, terlintas inspirasi dalam benak Quentin-dalam bentuk cerita-cerita karangan Poe sendiri. Quentin, sang pengacara muda ini, pun menyadari bahwa ia harus menemukan seorang yang mampu memecahkan kasus aneh kematian Poe: seorang yang benar-benar ada dalam kehidupan nyata dan menggambarkan sosok pahlawan dan karakter detektif brilian rekaan Poe dalam cerita-cerita karangannya sendiri. C. Auguste Dupin."
.
📚Review
Buku tebal ini menarik perhatian saya karena latar belakang ceritanya dimulai pada tahun 1849. Saya suka cerita yang bersetting masa lalu, kuno, bersejarah. Apalagi diangkat dari peristiwa yang benar-benar terjadi. Namun sebelum membacanya kita perlu tahu dulu siapa Edgar Allan Poe? Dan bagaimana kiprahnya di dunia penulisan?
.
Edgar Allah Poe lahir di Boston, Massachusetts, AS, 19-01-1809.
Meninggal di Baltimore, Maryland, AS, 07-10-1849.
Ia adalah seorang cerpenis, kritikus, penyair, dan perintis karya fiksi detektif dan kriminal.
Cerita-cerita karangannya tidak pernah berakhir bahagia.
Kehidupan pribadinya sendiri pun penuh kontroversi. Ia dikenal sebagai pribadi yang bermasalah sejak remaja karena judi dan alkohol. Ia pun menjadi lebih misterius sejak istrinya meninggal.
.
Penulis mampu memberikan detail tentang kematian Poe berdasar riset atas berbagai sumber termasuk arsip-arsip yang tersimpan di enam negara bagian. Detail ini pun dapat kita baca di akhir buku.
Namun saya lebih tertarik pada petualangan Quentin Clark dalam memperjuangkan kebenaran yang ia yakini.
.
Petualangannya di Perancis untuk menemukan tokoh jenius asli yang menjadi inspirasi dalam cerita-cerita Poe sangat menarik diikuti.
Menarik pula ketika penulis menyertakan peristiwa politik yang terjadi di Perancis pada masa itu. Dimana kepemimpinan Louis Napoleon-anak dari Napoleon Bonaparte penuh gejolak dan rawan revolusi.
Gejolak politik di Perancis pun dipadukan dengan apik dalam petualangan Quentin.
.
Kejadian-kejadian mendebarkan pun masih mengikutinya setelah ia kembali ke Amerika. Menyentuh perasaan ketika ia membebaskan seorang budak negro, dan di kemudian hari mantan budak negro yang lain ganti menyelamatkan hidupnya.
.
Kisah tentang perbudakan pun disinggung penulis dalam buku ini. Orang-orang negro secara tidak manusiawi dipisahkan dari keluarganya dan diperdagangkan. Mereka dikurung dalam kandang sebelum mendapatkan tuannya.
Baca https://mediabacaan.blogspot.co.id/…/perbudakan-di-amerika.…
.
Emosi kita akan terpancing ketika Quentin berada pada titik nol hidupnya. Perjuangannya mencari keadilan untuk Poe yang melelahkan sempat ia sesali. Ia nyaris kehilangan perusahaannya, saudara, tunangan, rumah masa kecilnya, bahkan kewarasannya. Kita akan semakin penasaran bagaimana akhir perjalanan Quentin. Apakah happy ending? Atau sad ending seperti cerita-cerita karangan idolanya-Edgar Allan Poe?
.
Namun kita harus bersabar membaca buku ini. Alurnya lumayan lambat di beberapa bagian misalnya tentang Auguste Duponte-tokoh jenius yang membantu Quentin memecahkan misteri kematian Poe. Membuat saya gemes, ih ini sebenarnya bagaimana? Kok tidak segera menuturkan analisanya?
.
Satu lagi yang perlu dikritik di buku ini. Yaitu banyaknya kesalahan pengetikan kata yang membuat saya sedikit tidak nyaman dan sangat disayangkan.

Sabtu, 08 Juli 2017

Menyenangan Mampir di Museum Cokelat Monggo Bantul Yogyakarta.





Museum Cokelat Monggo terletak di kelurahan Bangunjiwo- kecamatan Kasihan- Bantul dan hanya berjarak 4 km dari rumah saya. Namun baru sekarang saya mendatangi tempat ini sejak diresmikan Januari 2017 oleh seorang warga negara Belgia bernama Thierry Detournay. Cokelat Monggo sendiri sudah diproduksi sejak 2005 dan mempunyai pabrik di Kotagede Yogyakarta.

Bangunan luas bertembok putih ini sangat menarik untuk dikunjungi jika kawan-kawan berkesempatan mampir di Bantul.  Saya ingin berbagi pengalaman saya mampir di tempat ini. Menurut saya sangat menyenangkan mengajak anak-anak ke Museum Cokelat Monggo.

....

Kami memasuki bangunan pertama yang di dalamnya menjual berbagai macam rasa dan bentuk cokelat produksi Monggo. Mulai dari harga 20.000 hingga 235.000, mulai dari bentuk yang paling sederhana seperti cokelat kebanyakan hingga bentuk yang membuat Ilham-anak saya yang pertama heboh yaitu cokelat berbentuk Dinosaurus.

Untuk cokelat Dinosaurus sendiri dibuat khusus tidak dilapisi kertas alumunium foil, sehingga tidak tahan dibawa perjalanan. Padahal setelah dari sini kami akan bermain ke Goa Selarong, maka saya berjanji pada Ilham untuk membelikannya esok pagi dan langsung dibawa pulang untuk dimakan dan masuk kulkas.

Di bangunan ini pula kita bisa melihat proses pembuatan cokelat. Eh, bukan hanya melihat. Kita bisa juga membuatnya dengan biaya 100.000 untuk 10 orang.

....
🍫🍫
Kemudian kami memasuki bangunan kedua. Ruangan pertama terpasang beberapa foto seniman di dindingnya. Namun saya hanya tahu mas Didi NiNi Towok, lainnya tidak
🙏🏻.

Masuk lagi ke ruangan kedua. Di dindingnya terdapat beberapa gambar proses pembuatan cokelat. Gambar tersebut mulai dari pohon kakao, buahnya, isi buahnya, biji kakao, dan hingga telah berubah menjadi cokelat. Bukan hanya gambar, terdapat pula replika pohon kakao, biji kakao kering yang ditempatkan di wadah bambu, serta mesin pengolah kakao di ruangan berkaca

Di ruangan ketiga terdapat sejarah cokelat sejak ribuan tahun. Mulai dari suku Maya yang mempercayai bahwa kokoa adalah jembatan dunia manusia dengan dunia dewa dan nama ilmiah pohon kokoa adalah Theobroma Cocoa yang berarti Makanan Dewa.

Kemudian suku Aztec yang percaya bahwa minum cokelat akan menjamin "sukses dengan wanita". Raja Aztec Montezuma (1466-1520) meminum tidak kurang dari 50 gelas kakao dalam sehari dan tambah 1 gelas ekstra jika ia akan menemui seorang wanita.

Hingga penyebarannya di Eropa yang dibawa dari perkawinan anak raja Prancis. Di ruangan itu juga terdapat merk cokelat jaman dahulu, kemasannya, dan bentuk iklannya dari seluruh dunia.

Ruangan keempat dan kelima tentang cokelat Monggo sendiri. Tentang engolahannya, juga sejarah pendiriannya yang disajikan dalam bentuk komik tertempel di dinding.




Setelah puas melihat-lihat, kami duduk di pendopo terbuka yang kental nuansa jawanya. Ada gebyok bertuliskan museum cokelat Monggo juga tempat duduk yang semuanya terbuat dari kayu.
Kami duduk santai sambil makan cokelat Monggo yang menurut saya rasanya enaakk sekali. Sayangnya di sana tidak menjual minuman, dan untungnya kami bawa air minum dari rumah. Eh, tidak hanya bawa air minum kami juga bawa bakwan jagung dan dimakan di tempat itu juga
😊. Hehe.
🍫🍫

Sebelum pulang ayah penasaran ingin mendapatkan surprise gift dari Monggo dengan syarat harus memakai atribut jawa beskap, blangkon, dan berfoto dengan latar tulisan Monggo lalu diupload di IG.

Keseruan yang membuat Ibu saya tidak berhenti terpingkal-pingkal bahkan sampai rumah yaitu ketika ayah memaksa Ilham memakai blangkon
😂. Anak itu kan sejak bayi tidak suka kepalanya dipegang apalagi diberi atribut seperti topi, kopiah, topi ulang tahun, dan lain-lain. Sekarang baru topi yang mau pakai.

Syukurlah akhirnya mau dan dapat surprise gift berupa 2 buah coklat berbentuk lingkaran pipih dan hanya selebar genggaman tangan. Lumayaan.

Oh iya, anak-anak saya suka sekali di sini. Ilham antusias melihat beberapa anak praktek membuat coklat. Ilham juga senang berada di bangunan yang terdapat sejarah cokelatnya.  Dia berguling di lantainya lho. Hmmm. Sedangkan Ilma-anak saya yang kedua senang berteriak-teriak dan semakin sering karena suaranya bergema
😊.


Selamat berkunjung di Museum Cokelat Monggo ya.


Kamis, 06 Juli 2017

Menciptakan Ramadhan yang Menyenangkan untuk Anak-anak.






Masih begitu membekas di ingatan saya segala hal yang menyenangkan di bulan Ramadhan sewaktu saya kecil dulu. Misalnya ketika tiba waktu sahur, Ibu saya selalu mengetuk pintu tetangga pada pukul 02.30 wib supaya mereka tidak telat memasak. Itu dilakukan siapa saja yang lebih dulu bangun. Tapi beberapa kali justru pintu rumah saya yang diketuk tetangga.

Ada kejadian lucu ketika ibu saya mengetuk pintu rumah tetangga dengan penuh semangat. Pintu rumah tetangga itu memang masih tertutup. Lampu ruang tamunya juga mati. Tapi dari dalam rumah terdengar teriakan, “Uwis (sudah) buuuu!!!.”Mereka ternyata sudah bangun. Ibu dan tetangga pun tertawa bersama.

Setelah itu para pemuda komplek ramai berkeliling menabuh kaleng bekas, gendang, sambil berseru dengan nada yang indah. “Sahuuur, sahuuur! Sahuuur, sahuuur!”

Setelah sahur saya dan adik sholat subuh di mushola. Sholat subuh yang hanya kami lakukan di mushola pada bulan Ramadhan. Langit masih gelap. Angin terasa dingin. Suasana itu memberi kesan menarik dan syahdu bagi kami. Selepas sholat subuh kami bermain dengan anak-anak lain seperti bersepeda atau jalan-jalan keliling komplek hingga matahari terbit atau tiba waktunya bersiap untuk berangkat sekolah.

Buka puasa pun menjadi waktu yang menyenangkan. Kami bisa makan sebanyak-banyaknya dan sekenyang-kenyangnya. Selalu  ada menu favorit anak-anak yaitu es kolak, es buah, es sirup.

Sholat tarawih adalah kegiatan penutup kami. Kami akan berebut berangkat lebih awal hanya supaya bisa menempati saf belakang. Bercanda dengan teman-teman ketika sholat pada waktu itu sangat menyenangkan seperti saling menarik mukena, menyenggol, menggoda, mengobrol. Namanya juga belum baligh, masih anak-anak, jadi wajar kan ya begitu? Hehe.

Seusai sholat kami antri meminta tanda tangan imam dan khatib untuk melengkapi buku kegiatan Ramadhan. Buku itu nanti akan mendapat penilaian dari bapak-ibu guru seberapa rajin kami beribadah pada bulan Ramadhan. Sebenarnya lucu sih, kami jadi sedikit terpaksa melakukan ibadah hanya karena nanti akan dinilai guru. Sepertinya sekarang sudah tidak ada ya buku kegiatan Ramadhan yang membuat anak-anak antri tanda tangan.

Tahun pun berganti. Lama kelamaan kebiasaan pemuda komplek yang keliling untuk membangunkan orang sahur berkurang dan menghilang. Saya selalu merindukan hal itu. Namun sampai saya mempunyai 2 orang anak dan tinggal di lingkungan baru, saya tidak pernah menemukan hal seperti itu lagi.

.....

Ramadhan 2017

Ramadhan ini adalah Ramadhan ketiga yang saya jalani bersama keluarga di perumahan baru kami.  Ramadhan pertama belum ada kegiatan di mushola kami. Ramadhan kedua mulai ada kegiatan takjilan untuk anak-anak.

 Ramadhan ketiga mulai ada panitia yang mengkoordinasi kegiatan takjilan di mushola. Sehingga takjilan tidak hanya menyediakan makanan dan minuman berbuka untuk anak-anak, tetapi juga memberikan materi pengetahuan tentang agama pada mereka.

Tidak ada yang menyeru sahur sambil berkeliling. Tidak ada yang saling mengetuk pintu. Tidak ada anak-anak yang bersepeda atau berjalan-jalan selepas subuhan ketika langit masih gelap. Beberapa kenangan masa kecil saya tidak ada di sini.

Namun tidak mengapa, Ilham begitu menyukai suara Mbah Karsono tetangga kami yang selalu menyeru membangunkan sahur tiap pukul 03.00 wib lewat speaker di mushola. Nadanya Mbah Karsono bahkan begitu persis ditirukan Ilham.

 Dan juga kegiatan takjilan di mushola kami, saya pikir cukup untuk memenuhi memori anak-anak tentang indahnya Ramadhan.

Kegiatan takjilan di mushola ini sangat memberi manfaat dan kesenangan kepada anak-anak.

  1. Anak-anak mendapatkan waktu dan tempat untuk bertemu, saling mengenal, berkumpul, bercanda, dan bermain dengan teman-temannya.

Kegiatan dimulai pukul 16.30 wib. Sebelum itu sudah ada beberapa anak yang berkumpul di depan mushola untuk bermain-main. Mendekati jam masuk beberapa anak-anak bergantian mengumumkan lewat mikrofon untuk mengundang teman-teman lain. Mereka tampaknya menyukai aktivitas ini. Jarang-jarang kan ya mereka bicara pakai mikrofon dan suaranya terdengar lewat speaker.

Dan beginilah kalimat wajib yang disampaikan oleh mereka. “Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh... teman-teman...yang masih ada di rumah... segera datang ke mushola Griya Kembang Putih yaa... sekali lagi... yang masih ada di rumah... segera datang ke mushola Griya Kembang Putih. Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.” Nadanya khas nada anak-anak. Gemes.

Anak saya yang pertama, Ilham (4 tahun 4 bulan), sangat menunggu sore tiba untuk takjilan. Tentu saja untuk bertemu dan bermain dengan teman-temannya. Hal ini membuat waktunya padat. Ia dapat melupakan rasa lapar dan bisa menyelesaikan puasanya sampai Maghrib. Ilham puasa setengah hari. Azan Duhur ia berbuka, lalu melanjutkan lagi puasa sampai Maghrib. Baca juga : http://uningsepti.blogspot.co.id/2017/07/anak-belajar-puasa-orang-tua-harus.html

Anak saya yang kedua, Ilma (22 bulan), pun sering saya ajak menikmati keriuhan sore hari di mushola menjelang berbuka. Saya usahakan sesering mungkin berangkat ke mushola karena saya tidak ingin anak-anak saya melewatkan pengalaman menyenangkan ini. Saya ingin Ilma belajar bersosialisasi, belajar tidak takut bertemu orang banyak, dan supaya Ilma tidak bosan hanya di rumah saja. Saya ingin menunjukkan pada anak-anak bahwa kegiatan di bulan Ramadhan itu menyenangkan. Ramadhan itu seru! Tahun depan Ilma sudah hampir 3 tahun, Insya Allah sudah lebih paham dan menyukai kegiatan ini.  

  1. Anak-anak belajar tentang Islam di bulan Ramadhan.

Kegiatan takjilan ini berlangsung selama 28 hari. Beberapa warga mendapat giliran piket dan memberikan materi kepada anak-anak. Materi yang diberikan kepada mereka berupa bacaan surat-surat pendek, latihan azan, belajar tentang kebiasaan baik misal sebelum makan dan minum, mendengarkan kisah para nabi, berhitung dalam bahasa arab, juga yel-yel. Selama 28 hari itu tentu pengetahuan anak-anak bertambah, sedikit atau banyak tidak masalah, yang penting bertambah.

Saya berkesempatan memberi materi untuk anak-anak tersebut. Awalnya saya bingung apa ya yang bisa menarik fokus dan perhatian mereka? Saya pun menggunakan buku!  Jika hanya mendengarkan cerita, sebagian anak-anak akan bermain sendiri.

Namun jika menggunakan buku perhatian mereka akan lebih fokus. Seusai saya membacakan satu lembar, saya akan mengangkat buku itu dan menunjukkan kepada anak-anak. Mereka rupanya sangat bersemangat untuk melihatnya. Pada dasarnya anak-anak suka dongeng dan mereka suka didongengi. http://uningsepti.blogspot.co.id/2017/01/manfaat-mendongeng-untuk-anak.html

Sayangnya buku Islam anak-anak saya yang bergambar hanya 5, berjudul Kisah Nabi Musa as, Kisah Nabi Nuh as, Nabi Yunus as, Aku Tahu Siapa Nabiku, dan Aku Mengenal Al-Qur’an. Semoga tahun depan saya punya lebih banyak buku bergambar tentang Nabi untuk diceritakan kepada anak-anak. Buku itu pun bisa digunakan Bapak/Ibu lain untuk bercerita pada mereka.

Selain itu, saya membuat prakarya warna-warni yang saya harapkan bisa membuat anak-anak senang dan semakin rajin berangkat ke mushola.

Ramadhan tahun depan semoga pemberian materi semakin beragam, semakin menarik, dan terjadwal dengan baik. Amin.





  1. Anak-anak merasakan suasana kebersamaan yang menyenangkan.

Beberapa menit sebelum azan Maghrib, anak-anak mulai dibagikan makanan untuk berbuka. Mereka belajar antri untuk mendapatkannya. Menu berbukanya kadang  makanan kecil kadang makanan besar. Setiap hari menunya ganti-ganti. Anak-anak tentu tidak bosan. Dan minuman yang disediakan berupa teh instan dalam wadah gelas atau botol yang tentu sangat disukai anak-anak.

Nah, ini bisa menjadikan masukan untuk ibu-ibu komplek bahwa sesekali diselingi teh hangat asli buatan sendiri supaya lebih sehat. Meskipun bakal repot dalam hal persiapan dan harus mencuci gelasnya setelah itu. Apalagi kami para ibu muda kebanyakan tidak punya ART, jadi membayangkannya sudah ribet. Tapi tidak ada salahnya dicoba dan dibicarakan lebih lanjut lagi oleh panitia.

Lanjut tentang anak-anak lagi ya... setelah mendapatkan makanan dan minuman mereka duduk di halaman mushola sambil menunggu azan Maghrib. Anak-anak kemudian berdoa bersama dan memulai menyantap makanannya.

Langit mulai gelap. Suasana bertambah syahdu. Saya mengamati mereka yang tengah sibuk dengan makanannya.  Semoga kebersamaan itu membekas di hati dan ingatan mereka. Ramadhan yang seru!  Ramadhan yang menyenangkan! Ramadhan yang penuh kebersamaan!

Sampai bertemu dengan Ramadhan yang indah tahun depan.  

Foto diambil pada hari terakhir takjilan, beberapa anak sudah mudik.


Anak Belajar Puasa, Orang Tua Harus Percaya padanya.


Ramadhan kali ini anak saya yang pertama, Ilham, berumur 4 tahun  4 bulan. Awalnya ada niat untuk mengajarkannya berpuasa, namun saya urungkan karena saya anggap dia masih terlalu kecil. Saya pun dulu belajar puasa ketika sudah TK yaitu ketika berumur 6 tahun.

Meski tidak ikut berpuasa, Ilham selalu bangun dan ikut makan ketika sahur. Nah, waktu Ilham ikut makan sahur hari ketiga saya coba bertanya apakah dia mau ikut berpuasa? “Nanti makan lagi pas azan Duhur,” begitu kata saya.

Ilham
     : "Kalau makannya pas azan ya aku telat tho, Mi, ke musholanya? Piye??" – Ilham selalu ke musholabegitu mendengar azan.

Saya       : "Ya ke mushola dulu baru makan."
Ayah
      : "Ilham kuat nggak?"
Ilham
     : "Kuat, yah. Aku tu kuat." Ia langsung berdiri dan berlagak seperti atlet sumo. Kedua kakinya dientakkan ke ubin secara bergantian dan kedua tangannya dikepalkan dengan lengan melebar.

Saya dan ayah bebarengan : "Bukan kuat begitu. Ilham kuat nggak kalau nahan nggak makan sama nggak minum sampai siang nanti?”
Ilham
     : "Kuat, kuat," katanya meyakinkan.

Nah, hari itu, alhamdulillah, berjalan lancar. Ilham tidak mengeluh lapar, haus, dan lain-lain. Justru ayahnya yang risau takut Ilham memaksakan diri. Ilham yang masih 4 tahun memiliki berat badan yang melebihi anak umur 7-8 tahun. Berat badannya sudah 24 kilogram. Makan-minum-ngemil selama ini sangat banyak. Sehingga ketika Ilham bisa tidak makan-minum-ngemil sampai siang lalu dilanjutkan lagi sampai maghrib itu membuat ayahnya galau. Hehe.

 "Jangan mami paksa lho, ditanyai kalau lapar-haus ya makan-minum aja. Masih kecil," begitu kata ayah.

....

Lain dari hari pertama, hari kedua baru pukul 08.00 wib Ilham sudah gelisah. Itu gara-gara adiknya ngemil wafer coklat di depannya.
Ilham
     : "Mi, wafer boleh?"
Saya
       : "Katanya puasa? Baru jam segini kok minta wafer? Kan tadi sahur sudah makan banyak. Telur puyuhnya tadi banyak banget lho.”


Ilham     : "Tapi aku tu pengen wafer."
Saya
       : "Lha gimana? Nggak jadi puasa?"
Ayah
     : "Ilham laper?"
Ilham
    : "Aku tu nggak laper, Yah. Tapi tu cuma rasanya laper. RASA!! RASA!! Rasanya thok, Yah."

Saya dan ayahnya geli. Kata RASA sampai diberi penekanan lho dan diulang-ulang sama Ilham. Anak itu sedang tergoda sama wafer, tapi akhirnya berhasil dilalui meski buka puasanya maju jadi jam 11.00 wib dengan minum susu, lalu makan jam 12.00 wib.

Nah, setelah itu saya yang risau karena Ilham mengaduh-aduh perutnya sakit. Setelah beberapa menit sakit itu hilang. Saya tahu perutnya kaget. Anak itu makan dengan porsi dan kecepatan seperti biasanya (kebetulan pas tidak saya suapin). Makannya banyak dan cepat. Langsung deh sakit perut. Mungkin juga karena merasa sudah sangat lapar. Tapi hari sebelumnya tidak begitu.
Saya kemudian menjadi lega setelah Ilham bermain seperti biasa dan kembali berpuasa sampai maghrib.

....

Ilham belajar berpuasa hingga hari terakhir Ramadhan dan saya merasa sangat bersyukur serta bangga padanya. Ternyata ia bisa. Meski beberapa kali puasa bedugnya tidak sempurna. Misalnya ia pernah tidak sahur karena tidurnya begitu pulas, sehingga sahurnya dilakukan pada jam sarapan. Atau ketika ia benar-benar mengeluh lapar maka buka puasanya maju jam 10.30-11.00 wib. Juga ketika ia tidak bisa menahan diri melihat adiknya makan es krim, maka saya berikan ia es krim dan ia melanjutkan lagi puasanya.

Eyang putri dan kakungnya Ilham heran dan merasa geli Ilham sudah mau dan bisa berpuasa. Dan heran juga karena saya tega pada Ilham padahal dia masih kecil. Sekali lagi, anak saya itu terkenal makannya banyak. Ketika eyangnya datang ke rumah, beberapa kali lupa Ilham sedang belajar berpuasa dan memberi Ilham makanan. Hehe.  

Kata eyang, beberapa sepupu Ilham yang seumuran belum belajar berpuasa karena salah satu alasannya orang tua si anak tidak tega karena menilai anaknya terlalu kecil. Orang tua si anak juga takut jika kurang minum akan mengakibatkan dehidrasi. Kekhawatiran itupun sempat saya alami. Tapi mungkin beberapa hal pengalaman saya di bawah ini bisa sedikit membantu anak belajar berpuasa.

  1. Orang tua harus terlebih dahulu mempunyai niat yang kuat untuk mengajarkan anak berpuasa. Karena kalau setengah-setengah akan mudah merasa tidak tega ketika anak mengeluh lapar dan haus. Harus tega berkata tidak jika anak mulai merengek lapar.dan haus, harus membiasakan disiplin sejak awal berpuasa. Ilham jarang sekali mengeluh lapar dan haus. Ia seringnya menanyakan kapan azan atau apakah azannya masih lama? Hehe.
  2. Orang tua harus percaya bahwa anaknya bisa, anaknya kuat, anaknya mampu menahan lapar dan haus selama beberapa jam. Jangan takut berlebihan jika anak akan kelaparan atau dehidrasi. Hehe. Kita juga selalu mengawasi, apakah kiranya anak-anak betul-betul lemas. Toh sebagai orang tua kita juga akan mengizinkannya berbuka.
  3. Orang tua harus memberikan sugesti kepada anak bahwa ia mampu, ia kuat, dan ia bisa. Saya juga memberikan contoh pada Ilham misal si A (teman sepermainan Ilham) juga berpuasa. Maka saya sering bilang pada Ilham ketika ia selalu menanyakan azan Duhur, “Tunggu ya, azannya masih sebentar lagi. Ilham harus puasa, malu sama si A yang sudah puasa. Dia aja kuat kok puasanya, Ilham pasti juga kuat.”
  4. Memberi pengertian kepada anak bahwa bulan Ramadhan adalan waktunya untuk berpuasa, lalu menjelaskan padanya apa itu berpuasa.
  5. Memberikan kegiatan supaya anak lupa waktu. Beberapa kegiatan Ilham dari pagi sampai Duhur adalah sebagai berikut : saya mengajaknya mengaji, setelah itu saya memberinya hadiah nonton youtube dinosaurus kesukaannya. Menemaninya bermain atau membuat prakarya. Kadang ayahnya menemani menonton film. Ketika Ilham sudah bosan melakukan kegiatan di rumah dan meminta izin saya untuk bermain ke rumah tetangga maka akan saya izinkan.
  6. Mengajak anak mengikuti semua kegiatan Ramadhan supaya makna puasanya lebih terasa. Salah satunya adalah kegiatan takjilan di komplek kami yang diadakan pukul 16.30 wib hingga waktu berbuka. Ini juga sangat membantu Ilham untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa lapar. Setelah salat Duhur ia akan bermain lagi di rumah, kadang juga tidur. Salat Asar ia lakukan di mushola, setelah itu ia akan gantian menanyakan kapan azan Maghrib? Hehe. Maka saya katakan sebentar lagi kan takjilan, ketemu sama teman-teman, setelah itu azan. Jadi masih sebentar lagi, tunggu ya.


  1. Orang tua menyediakan menu sahur yang bergizi dan disukai anak-anak.
  2. Memberikan pujian pada anak ketika ia berhasil menyelesaikan puasanya hari itu. Misalnya dengan kata-kata hebat dan pintar. Saya kebetulan tidak memberikan Ilham iming-iming hadiah apapun, karena saya pikir itu belum perlu. Selama Ilham masih cukup dengan diberikan pujian maka saya akan memberikan itu terlebih dahulu. Paling iming-imingnya menyediakan makanan favoritnya untuk berbuka seperti es krim, es teh dalam botol, es kiko. Hehehe.

Semoga tahun depan Ilham tetap bisa belajar puasa dengan baik. Syukur-syukur jam berpuasanya bertambah hingga Asar bahkan Maghrib. Semoga saya tidak perlu memaksa anak berpuasa. Semoga dengan kesadaran dan kemauannya sendiri ia menjalankan ibadah puasa. Amin.

Sampai jumpa di Ramadhan berikutnya.

Senin, 03 Juli 2017

Adzan Itu Panggilan, Mi!

Adzan itu panggilan, Mi!
.
Begitu kata Ilham sambil berlalu menuju mushola yang jaraknya empat rumah dari rumah saya.
.
Kejadiannya sebelum Ramadhan, waktu itu ayahnya sedang ke luar kota. Di rumah hanya ada saya dan anak-anak. Jika hanya bertiga biasanya setelah Maghrib saya langsung tutup dan kunci pagar.
.
Sore itu anginnya dingin, setelah Ilham pulang dari mushola solat Maghrib saya langsung mengunci pagar. Saya waktu itu berniat melarangnya solat Isya di mushola, selain anginnya dingin, saya malas keluar lagi untuk mengunci pagar. Padahal sebenarnya jarak antara pintu depan dengan pagar hanya beberapa langkah.
.
Ilham langsung ambil sarung begitu dengar adzan Isya, lalu saya bilang solat Isya kali ini nggak usah di mushola tapi di rumah saja ya.
.
Ilham lalu mecucu, mrengut, marah, sedakep tangannya dan duduk di sofa. Saya bilang anginnya dingin, pagarnya sudah dikunci mami, manut tho kalau dibilang nggak usah ya nurut tho.
.
"Aku tu mau ke mushola ya ke mushola. Malah nggak boleh. Piye tho mami ki. Ya nanti pagarnya di buka sik tho mi. Wah jan. Piye tho." begitu katanya sambil merengek dan terdengar di telinga saya sangat mengganggu.
.
Dengan nada jengkel saya bilang "Ya sudah sana. Berangkat. Sini pakai sarung."
Ilham lalu bangun dan saya pakaikan sarung.
Ilham "Huu, mami tu. Adzan itu Panggilan, Mi!" sambil berlalu keluar.
.
Saya langsung makdeg, anakku bisa bilang begitu. Rasa-rasanya ada yang berdesir di dada dan merasa bersalah saat itu juga. Hanya karena kemalasan saya menutup pagar lagi di malam yang dingin dan sepi malah hendak menghalangi anak pergi ke mushola.
.
Saya lalu bukakan pagar dan melihatnya berlari mengejar qomat yang sudah berkumandang.
.
Saya harusnya bersyukur tidak perlu meminta, menyuruh, dan memaksa Ilham ke mushola. Anak itu sudah rutin dengan maunya sendiri berangkat ke mushola ketika mendengar adzan. Kecuali subuh, lainnya selalu rutin ke mushola.
.
Awalnya ketika Kakung di sini sejak Desember 2016, Ilham selalu ikut kakung ke mushola. Ditambah lagi teman-teman sepermainannya juga mulai rutin ke mushola, hal itu membuat Ilham semakin semangat ke mushola. Dia bisa lebih sering bertemu teman-temannya.
.
Seusianya sangat membutuhkan teman, jika temannya pulang selalu dihalangi. Dia sampai menutup pagar dan berdiri di sana menghalangi temannya yang mau pulang. Begitu temannya pulang, ia pasti menangis dan itu sering membuat saya jengkel. Jika mendengar suara temannya di luar, dia langsung berlari ke luar dan meminta temannya untuk masuk ke rumah.
.
Meski mungkin alasan ke mushola lebih banyak karena ingin bertemu dengan teman-teman, namun kalimatnya yang mengingatkan saya bahwa adzan itu panggilan membuat saya tidak ingin menghalanginya lagi.
.
Sebelumnya saya pernah melarangnya karena tidak ada kakung atau ayah yang mengawasi, sehingga di mushola hanya bermain dengan teman-temannya. Sekarang saya biarkan saja, di mushola pasti ada yang mengingatkan mereka jika bercandanya kelewatan.
.
Biarlah awalnya karena ingin bertemu teman membuatnya mencintai mushola. Membuatnya langsung "mendelik dan mengacungkan jari telunjuknya ke atas sambil bilang : ha! Adzan." lalu segera mengambil sarung. Membuatnya belajar dari teman-temannya yang sudah pintar adzan dan qomat. Bahkan anak-anak berumur 7tahun itulah yang sering adzan dan qomat.
.
Saya membiarkan mushola jadi tempat yang menyenangkan untuk Ilham.
.
Semoga tetap rajin ke mushola sampai dewasa. Semoga bisa cepat belajar adzan dari temannya Faeeq, Fidel, dan Ayas. Meski usianya paling kecil, berjarak 2,5 tahun dari mereka semoga Ilham cepat belajar.

Kamis, 29 Juni 2017

Review Buku : The Cuckoo's Calling


Setelah kemarin selesai baca Rahasia Meede nya E.S. Ito, saya nyari-nyari lagi di rak buku mana ya yang belum dibaca. Eh nemu buku yang ukurannya lebih tinggi dari lainnya, dan lumayan tebal.
.
Saya tanya dulu ke suami buku ini tentang apa? Katanya buku kriminal dan itu karangan J.K. Rowling yang pakai nama samaran. Wah, langsung saya baca dong. Hehe.
.
🌸Judul buku : The Cuckoo's Calling (Dekut Burung Kukut)
🌸 Penulis      : Robert Galbraith (nama alias dari J.K. Rowling)
🌸 Penerbit     : PT.Gramedia Pustaka Utama, 2014
🌸 Jml hal      : 517
🌸 Alih bahasa : Siska Yuanita
.
SINOPSIS :
"Ketika seorang supermodel jatuh dari ketinggian balkon di London yang bersalju, polisi menetapkan bahwa ini kasus bunuh diri. Namun, kakak korban meragukan keputusan itu, dan menghubungi sang detektif partikelir, Cormoran Strike, untuk menyelidikinya.
.
Strike seorang veteran perang yang memiliki luka fisik dan luka batin. Hidupnya sedang kisruh. Kasus ini memberinya kelonggaran dalam hal keuangan, tapi menuntut imbalan pribadi yang mahal ; semakin jauh dia terbenam dalam kasus ini, semakin kelam kenyataan yang ditemuinya."
.
TOKOH UTAMA :
1. Cormoran Strike.
.
Ia adalah mantan tentara yang kehilangan satu kakinya sewaktu bertugas di Afganistan. Setelah mengundurkan diri dari kesatuannya, ia kemudian bekerja sebagai detektif partikelir.
.
Strike berperawakan tinggi besar dengan rambut ikal, saya membayangkan seperti Surya Saputra. Namun wajah surya terlalu 'lembut' untuk membandingkannya dengan tokoh Strike. Dalam bayangan saya Strike sangat berwibawa dan berkarakter dengan wajah yang tidak terlalu lembut.
.
Perjalanan hidupnya penuh liku, sejak kecil Strike selalu berpindah tempat dan penampungan. Ayahnya adalah seorang artis band terkenal yang hanya pernah bertemu dengannya sebanyak 2x.
Ibunya seorang groupies pecandu dan meninggal karena overdosis ketika Strike berusia 20 tahun.
.
Saya menyukai dan terkesan dengan tokoh ini sejak awal ia keluar di buku ini.
.
2. Robin Ellacot
.
Sekretaris temporer ini hadir pada saat Strike mendapat pekerjaan untuk menyelidiki kematian ula Landry (supermodel yang jatuh bunuh diri), kehadirannya tanpa disangka Strike sangat membantu proses penyelidikannya.
.
Robin sangat ideal sebagai karyawan sekaligus partner untuk Strike. Ia cerdas, cekatan, mempunyai inisiatif tinggi, dan ternyata ia menyukai misteri.
.
Meskipun masa kerjanya seharusnya selesai di tengah-tengah penyelidikan, namun ternyata Robin terus hadir hingga kasus ini terselesaikan.
.
Saya juga menyukai tokoh ini.
.
  
Cerita ini ya seputar penyelidikan yang dilakukan Strike untuk menemukan fakta sebenarnya kematian Lula Landry.
Orang-orang yang ia datangi tentu saja mereka yang kenal dan berhubungan dengan Lula.
Mulai dari kalangan atas yaitu produser film, designer, sesama model, dan sang pacar yang seorang aktor.
Sampai dengan kelas bawah seorang gelandangan yang merupakan teman dekat Lula.
.
Jadi di buku ini banyak sekali dialog, sayangnya banyak dialog yang kurang enak dibaca. Mulai dari bahasa gaul hingga kata-kata kasar dan jorok.
Jadi aneh juga bacanya, hehe.
.
Bahasa yang tidak enak itu tidak hanya terdapat pada dialog Strike dengan teman dan ibu Lula yang dari kalangan bawah, namun kebanyakan dialog terdapat serapah.
.
Kita juga akan mengikuti Strike berputar-putar kota London untuk menemui orang-orang tadi. Namun saya tidak begitu tertarik dengan London, saya cukup bosan di bagian ini. Maka saya sering mempercepat saja bacanya jika penulis menceritakan detail tempat yang dilewati dan didatangi Strike. Mungkin beda jika yang didatangi Strike adalah tempat-tempat bersejarah di London, pasti tambah seru dan mengiasyikan untuk diikuti detailnya.
.
Tentang akhir misteri ini tidak begitu mengejutkan sih. Saya sudah menebak dari awal meski belum yakin juga. Hehe. Tidak ada kejutan yang menggelegar di sini. Beda dengan novel karya Dan Brown dan E.S. Ito yang kejutannya menghentak-hentak dan tak terbayangkan sebelumnya.
Meski begitu The Cuckoo's Calling tetap memberikan kesenangan tersendiri ketika membacanya. Terutama karena saya suka tokohnya, dan ceritanya tidak terlalu berat sehingga tidak ada satu minggu saya sudah menyelesaikannya dengan banyak iklan harus ini itu sebagai IRT .
.
Informasi tambahan, tidak ada drama percintaan di sini yaa. Saya pikir akan ada sesuatu antara antara Strike dan Robin, namun ternyata tidak.
.
  
Tentang mengapa J.K. Rowling harus memakai nama alias untuk buku ini bisa dibaca di sini ya,
http://m.cnnindonesia.com/…/buku-anyar-jk-rowling-di-bawah…/
.
Atau bisa mencari di gugel perjalanan buku ini mulai dari ditolak penerbit hingga akhirnya terbongkar juga identitas penulis sebenarnya.
.
Ada 2 buku lagi setelah The Cuckoo's Calling yang masih menceritakan kisah petualangan Strike (The Silkworm dan Career of Evil). Saya ingin sekali mempunyai kedua buku itu. Penasaran.
.
Dan saya masih bingung kenapa yang ini judulnya Dekut Burung Kukut ya? .








Minggu, 28 Mei 2017

Hari Kartini Bukan Hanya Berkebaya dan Berdandan ala Putri Jawa


Banyaknya timeline facebook yang mengunggah foto anak-anak putra dan putri berkebaya dan berbeskap, juga para ibu dan bapak karyawan yang memakai kostum serupa, saya terpesona pada satu status salah seorang teman yang beda dari lainnya.
.
Ia mengunggah foto anaknya yang masih TK, anak itu memunggungi kamera. Di depannya ada dua anak perempuan berbaju kebaya lengkap dengan dandanan ala Putri Jawa. Sedangkan anaknya memakai gaun selutut dengan rambut dikucir 2. Kelihatan salah kostum? Mungkin saja.
.
Captionnya : "Bedho dewe yo ben. Ini hari Kartini, Gaes. Bukan hari Kebaya Nasional."
.
Saya...TAKJUB.
.
Ibu dan anak itu tak apa-apa/berani tampil beda. Jadi, mereka tidak salah kostum. Peringatan Hari Kartini adalah mengingat kembali, mengingat selalu, menghargai, dan menunjukkan rasa bangga kita bahwa pernah mempunyai seorang Putri Jawa yang luhur budinya, jasanya, dan terkenal di seluruh negeri bahkan di luar negeri.
.
Ialah Ibu Kartini yang telah mencurahkan segenap hati dan pikirannya untuk mengangkat derajat kaumnya. Ia bisa saja hidup normal seperti kakak-kakak perempuannya yang mempunyai watak tenang dan terkendali, dengan kesempurnaan melalui hari-hari mereka dalam pingitan, tidak melanjutkan sekolah, dan menunggu untuk dipinang di usia muda.
.
Ia bisa saja hidup tenang dengan mengikuti semua tradisi yang ada. Namun ia memilih 'menderita' karena pemikiran-pemikirannya berbeda dari kebanyakan kaumnya di masa itu.
.
Ibu Kartini memang berbeda, ia seorang pemberontak, ia sangat cerdas, kritis, berhati mulia, peka terhadap lingkungan sekitarnya, dan tak berhenti mengamati dan berpikir untuk kebaikan 'rakyatnya'. Ia seorang pengamat dan pekerja.
.
Padahal kata 'kerja' hanya disematkan kepada rakyat jelata. Namun Ibu Kartini telah mendobrak aturan kastanya. Di dalam pikirannya selalu muncul kata 'kerja, kerja, kerja'. Dan itu semua hanya untuk rakyatnya. Bekerja untuk rakyatnya.
.
Jadi benar jika anak TK tadi tidak perlu memakai kebaya untuk memperingati hari Kartini. Ibunya pun tidak usah bersusah payah menyewa kebaya untuk anaknya. Karena Kartini lebih dari sekedar Kebaya. Jangan kemudian diidentikkan dengan Kebaya. Ibu Kartini memang seorang Putri Jawa yang berpakaian demikian, namun pesan-pesan serta tauladan semasa hidupnya lah yang seharusnya kita peringati dan ajarkan kepada anak-anak kita. Juga kepada diri kita sendiri.
.
Euforia menyambut Hari Kartini dengan memakai kebaya dan lainnya tentu saja tidak salah. Namun pesan saya kepada para Ibu dan Ibu Guru.
.
Ceritakanlah kepada anak-anak kita, dibalik kebaya dan sanggul itu, dibalik keindahan baju yang mereka kenakan dan dikenakan pula oleh Ibu Kartini, ada contoh tauladan dari hati dan perilakunya yang jauh lebih indah.
.
Ibu Kartini sangat menghormati kedua orang tuanya. Ia sangat menyayangi dan takut menyakiti hati kedua orang tuanya. Ibu Kartini adalah seorang Putri kesayangan ayahnya.
.
Ceritakan pula Ibu Kartini sangat suka membaca. Di setiap waktu luangnya ia selalu membaca. Buku adalah teman Ibu Kartini.
.
Ibu Kartini adalah pekerja, Ibu Kartini bukan seorang yang malas.
.
Ibu Kartini adalah seorang yang sangat peka terhadap lingkungan sekitar. Semua hal ia amati. Sampaikanlah kepada anak-anak kita bahwa amatilah sekeliling kalian, jika ada teman yang bersedih hiburlah, jika ada teman yang lupa membawa bekal berbagilah, bila ada sampah berceceran pungutlah.
.
Kalimat sederhana untuk anak-anak kita di Hari Kartini, smoga akan mereka ingat bukan hanya sekedar 'besok Hari Kartini, besok pakai Kebaya, lalu berfoto, dan menikmati satu hari menjadi Putri Jawa'.
.
Tauladan dari Ibu Kartinilah yang harus kita sampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
.
Selamat Hari Kartini...