Sabtu, 31 Desember 2016

Serunya Menjadi Ibu Dua Anak




Sering saya harus berteriak, dari dapur, dari halaman, dan dari kamar mandi karena beberapa kejadian tidak terlihat oleh mata saya sendiri. "Ada apa lagi?" "Apa itu yaa?" "Kenapa lagi?" "Ilham, adiknya diapain?" atau "Ilma, itu mainannya kakak, jangan dirusak (seringnya legonya Ilham dibongkar sama Ilma)."

Sering pula saya memperhatikan mereka dari jauh sambil senyum2. Kakak beradik yang saling usil dan saling sayang. Ilham Ilma anak-anakku tercinta.

Kalau Ilma tiba-tiba nangis, pasti entah kepalanya, punggungnya, tangannya, diketuk atau diremas sama kakaknya. Alasannya, "Aku kan gemes, Mi."

Kalau Ilham tiba-tiba teriak, disusul Ilma juga teriak, itu mereka sedang berebut mainan. Kakaknya dengan susah payah bikin robot, pesawat, kereta, dinosaurus, adiknya berambisi untuk membongkarnya.

Kalau mereka tertawa berdua, jelas mereka sedang akur. Hehe. Ilham beraksi (entah menari, bernyanyi, menjatuh-jatuhkan diri pura-pura kepleset) supaya adiknya tertawa. Atau Ilma 'geli' mengikuti yang diajarkan kakaknya. Geleng-geleng, manggut-manggut, sampai cari-ari upil.

Yang bikin maknyess itu, mereka duduk berdua. Kakaknya merangkul adiknya. Bilang : "Kakak disayang, Ma."
Ilma menyayang kakaknya dengan mencium tapi tidak kena.
Ilham : "Gini lho,Ma. Lalu dia pegangi kepala adiknya, ditempelkan ke pipinya."

Dan yang bikin saya tertawa, kalau adiknya nangis karena saya. "Mi..Mi. Adikku diapain lagi tho, Mi? Itukan adikku. Dijagain tho, Mi. Jangan dibikin nangis."
Laahhh padahal sering dia yg bikin nangis adiknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar