Rabu, 04 Januari 2017

Lain Ilham Lain Ilma, Perbedaan Kemampuan Makan Tiap Anak


Ilma kini 14,5 bulan. Makannya nasi dan kuah (sop, bayam, bakso, soto), bahkan sudah bisa makan mendoan, pisang goreng, kentang goreng, roti, krupuk (jago), sedangkan buah baru bisa pisang. Favoritnya biskuit Roma kelapa dan Kukies, karena saya sering beli untuk camilan pendamping teh.
Minumnya ASI, air putih, dan kadang minta teh Maminya.

Ilma seperti anak-anak lain. Makan mulai usia 6 bulan. Dia melewati semua tahapan yaitu bubur, pure buah, nasi tim lembut, nasi tim kasar, hingga sebulan lalu saya coba nasi dan kuah, eh mau. Dan bertambah kemampuan mengunyah makanan padat lainnya.

Mudah untuk Ilma, tidak  tidak mudah untuk Ilham. Harus usaha ekstra supaya dia mau buka mulut. Begitu Ilham mau buka mulut, seringkali makanan yang dimakan dikeluarkan lagi. Ilham hanya bisa menelan yang halus dan tidak banyak.

Umur 6-18 bulan Ilham hanya makan bubur instan, bubur sumsum, dan puding. Lalu dia bosan dan selama beberapa bulan dia tidak makan, hanya minum susu. Minumnya pun hanya susu, dia tidak mau air putih atau teh.

Umur 2 tahun dia mau makan putih telur rebus, miedan roti goreng ala Maminya. Karena tingkat kematangan dan kelembutan roti, serta kelumeran meses sangat berpengaruh. Kalau saya yang bikin, pasti habis, beda kalau Ayah atau Neneknya yang bikin.

Ilma kalau melihat makanan langsung antusias. Sedangkan ilham, menoleh pun tidak. Ilham tidak mau mencoba. Semua yang disodorkan selalu ditolak. Ternyata dia memang belum mampu menggigit & mengunyah, kedua hal itu baru bisa dilakukan di umurnya yang kedua.

Umur 3 tahun dia mulai bisa makan nasi. Sekarang makannya banyak sekali. Saya seringkali bilang; "Sudah,Ham. Jangan makan terus." karena dia sudah gemuk. Hehe.

Saya sering senyum-senyum dengan ayah kalau melihat Ilma makan. Ilham dulu nggak begini ya, Yah. Sekarang untuk urusan makan di rumah simpel sekali, sekali masak semua bisa makan. Bepergianpun mudah, saya suapi keduanya dengan menu yang sama. Bedanya Ilham tambah lauk, sedangkan Ilma hanya nasi dan kuah.

Beginilah cerita saya, susah senang jadi Ibu dari dua orang anak. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, itu yang membuat hari-hari saya berwarna.

Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar